Manajer Manchester United, Erik ten Hag, mendapat kritikan yang keras terkait pembelian pemain barunya. Dia diberitahu bahwa pemain anyar mereka, Joshua Zirkzee, dianggap terlalu lambat untuk bisa sukses di Liga Inggris.
Zirkzee, yang berusia 23 tahun, direkrut dari klub Italia Bologna pada bulan Juli. Sebagai pemain baru pertama di bawah kepemilikan bersama United, Sir Jim Ratcliffe, Zirkzee diharapkan untuk memberikan kontribusi yang gemilang setelah sukses di Serie A dan membantu Bologna lolos ke Liga Champions.
Namun, penyerang tengah senior lainnya, Rasmus Hojlund, yang dibeli seharga 72 juta pounds musim panas lalu, absen karena cedera pada paruh pertama musim ini. Begitu Hojlund fit kembali, Ten Hag memilihnya sebagai starter dan menempatkan Zirkzee di bangku cadangan. Meskipun Zirkzee dibeli seharga 36 juta pounds, dia hanya mencetak satu gol saat debutnya pada bulan Agustus.
Mantan penyerang Liga Inggris, Paolo Di Canio, memberikan penilaian kurang baik terkait peluang Zirkzee untuk sukses di Old Trafford. Di Canio malah merekomendasikan Juventus untuk meminjam Zirkzee karena menilai bahwa pemain Belanda tersebut terlalu lambat untuk bermain di Liga Primer.
Kontroversi seputar performa Zirkzee semakin memperbesar tekanan bagi Erik ten Hag, terutama setelah Manchester United menghadapi Aston Villa dalam pertandingan pada Minggu (6/10/2024). Expressi cemas Ten Hag dalam pertandingan itu menjadi sorotan tersendiri.
