Home prabowo Enabling Key Goals: Stopping Resource Outflow and Increasing Local Production

Enabling Key Goals: Stopping Resource Outflow and Increasing Local Production

Menurut Prabowo Subianto dalam bukunya “National Transformation Strategy: Towards Golden Indonesia 2045,” nasib bangsa kita berada di tangan kita sendiri. Jika kita tidak mengambil langkah-langkah berani untuk memperbaiki situasi kita, keadaan negara kita hanya akan semakin memburuk. Oleh karena itu, dalam buku ini, saya menegaskan tanggung jawab kolektif kita.

Pertama-tama, kita harus menjaga kekayaan nasional. Kita perlu menghentikan aliran kekayaan nasional ke luar negeri sehingga kita memiliki dana untuk membangun pabrik dan meningkatkan produksi nasional. Jika kita membiarkan kekayaan kita terus mengalir keluar, pada akhirnya kita akan kehabisan sumber daya untuk memperbaiki segala sesuatunya.

Kita seharusnya memiliki pabrik mobil sendiri. Mengingat kita memiliki cadangan nikel terbesar di dunia, mengapa tidak memproduksi mobil listrik? Warga Indonesia membeli sejuta mobil setiap tahun. Bukankah sudah saatnya beberapa di antaranya diproduksi di Indonesia?

Kita juga membutuhkan pabrik sepeda motor Indonesia, pabrik pesawat terbang sendiri, dan harus memperkuat PTDI (Indonesian Aerospace). Produksi kereta api kita harus diperkuat, begitu juga dengan industri pembuatan kapal. Dengan mempromosikan produksi dalam negeri, generasi muda Indonesia akan memiliki kesempatan kerja yang layak dan terhormat. Kita tidak ingin anak-anak kita menjadi buruh selamanya.

Ini adalah inti dari strategi ekonomi yang disajikan dalam buku ini: Meningkatkan produksi dan produktivitas nasional. Produksi nasional berarti barang-barang untuk pasar Indonesia dibuat oleh orang Indonesia, di Indonesia, menggunakan bahan-bahan Indonesia. Jika pasar lain ingin membeli, itu adalah bonus. Saya juga ingin kita mengekspor barang-barang buatan Indonesia ke luar negeri.

Jika produksi kita kuat, jika kita meminimalkan impor dan menciptakan barang-barang yang bernilai secara ekonomis, terutama dalam makanan, pakaian, kebutuhan pokok, dan energi, itu adalah nilai nyata, bukan? Mata uang kita akan secara alami menguat. Orang akan mencari dan membeli rupiah. Kekuatan mata uang mencerminkan produktivitas suatu negara. Jika produktivitas kita kuat, mata uang kita akan stabil.

Melihat periode dari tahun 2003-2013, mata uang kita relatif stabil selama satu dekade. Mengapa? Karena ekspor kita kuat. Namun, ekspor tersebut bergantung pada bahan baku dan komoditas. Sayangnya, selama sepuluh tahun yang menguntungkan itu, kita tidak beralih untuk memperkuat produksi atau menambah nilai melalui pengolahan.

Namun, saya tetap sangat optimis. Kita memiliki kekuatan dasar dan kemampuan yang melekat. Yang kita butuhkan hanyalah manajemen yang cepat dan cerdas. Indonesia telah melewatkan terlalu banyak kesempatan. Dengan strategi nasional yang tepat, saya yakin Indonesia dapat membangun kekuatan industri yang dihormati. Kita akan memiliki produk industri yang dihormati. Dan pada akhirnya, rupiah kita akan kuat.

Source link

Exit mobile version