Ekspor kendaraan listrik dari pabrikan Indonesia mengalami peningkatan signifikan pada tahun 2024, dengan lonjakan hingga 111%. Toyota mencatat bahwa permintaan kendaraan listrik pada tahun 2023 hanya sebesar 8.792 unit, namun melonjak menjadi 18.553 unit pada tahun 2024, dengan Kijang Innova Zenix (HEV) dan Yaris Cross (HEV) menjadi kontributor utama. Hal ini menunjukkan kesadaran konsumen global terhadap isu perubahan iklim dan lingkungan, mendorong industri otomotif nasional untuk terlibat dalam perubahan menuju mobil ramah lingkungan.
Selain kendaraan listrik, ekspor mobil Veloz dan Fortuner dari pabrikan TMMIN juga memberikan kontribusi signifikan, dengan total 110.714 unit ekspor selama setahun terakhir. Di sisi lain, penjualan mobil bensin di dalam negeri mengalami penurunan sementara penjualan mobil listrik meningkat. Data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan peningkatan penjualan mobil listrik Battery Electric Vehicle (BEV) pada tahun 2024, mencapai 43.188 unit atau 5% pangsa pasar, sementara penjualan mobil bensin (ICE) menurun menjadi 762.495 unit atau 88,1% pangsa pasar.
Tren ini juga terlihat dalam tren penjualan mobil internasional, di mana ekspor kendaraan listrik mengalami kenaikan yang signifikan sementara ekspor kendaraan dengan mesin pembakaran internal (ICE) mengalami penurunan. Hal ini merupakan indikator bahwa industri otomotif Indonesia dan konsumen global semakin berkembang menuju mobilitas yang lebih berkelanjutan.
Sumber: CNBC Indonesia