Duta Besar China untuk Indonesia, Wang Lutong, menegaskan bahwa China selalu mendukung Indonesia dalam menghadapi dampak dari tarif impor yang diberlakukan oleh Amerika Serikat. Dalam peringatan 75 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia-China, Wang menunjukkan bahwa negara yang memanfaatkan tarif sebagai alat untuk keuntungan sendiri tanpa memperhatikan dampaknya terhadap negara lain merupakan tindakan yang tidak sesuai dengan prinsip Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Wang juga menekankan pentingnya menjaga sistem perdagangan multilateral yang telah disepakati oleh komunitas internasional untuk mencegah ketidakstabilan dalam tatanan ekonomi global.
Dalam acara yang diadakan oleh Kedutaan Besar China di Jakarta, Wang menyatakan kesiapannya bersama Indonesia untuk mempertahankan hak dan kepentingan yang sah serta mendukung kerja sama demi pertumbuhan berkelanjutan dan perdamaian global. Wang juga menegaskan komitmen China untuk memperkuat hubungan bilateral dengan Indonesia dalam berbagai bidang, seperti politik, ekonomi, kebudayaan, maritim, dan keamanan.
Meskipun Presiden AS Donald Trump telah menandatangani perintah eksekutif yang memberlakukan tarif impor resiprokal kepada sejumlah negara, termasuk Indonesia, China, dan AS, China tetap berusaha untuk menegakkan prinsip-prinsip perdagangan yang adil dan menjaga stabilitas ekonomi global. Trump memutuskan untuk menaikkan tarif impor dari China hingga 245 persen, sedangkan China memberlakukan tarif 125 persen terhadap produk AS sebagai balasan.
Dalam menjalani hubungan bilateral, Indonesia dan China diharapkan dapat memperkuat kerja sama strategis untuk pembangunan bersama dan keadilan dunia. Wang optimis bahwa hubungan Indonesia-China yang telah berjalan selama 75 tahun dapat membawa dampak positif bagi kedua negara serta komunitas internasional secara luas. Semangat untuk menjaga kerja sama yang saling menguntungkan antara Indonesia dan China sebagai dua negara besar di kawasan Asia menjadi kunci utama dalam mewujudkan tujuan bersama demi perdamaian dan kemakmuran global.