Pada tanggal 5 Juli 2024, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI berupaya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bagi jemaah haji dengan menyediakan 62,3 ton obat-obatan selama penyelenggaraan haji tahun 1445 H/2024 M. Proses pengadaan obat dilakukan di Indonesia dan Arab Saudi, dengan distribusi proporsi 80% obat untuk Makkah dan 20% untuk Madinah.
Koordinator obat dan perbekalan kesehatan di Arab Saudi, Ahadi Wahyu Hidayat, mengungkapkan bahwa obat didistribusikan ke apotek di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah, sektor, kloter, dan pos satelit. Di Madinah, obat hanya disalurkan ke KKHI Madinah, sektor, dan kloter.
Untuk mempercepat proses pelayanan, digunakan aplikasi SSLOH (Satu Sehat Logistik Obat Haji). Meskipun masih ada kendala terutama untuk layanan cepat seperti IGD, sistem ini membantu memudahkan permintaan obat dan pembaruan stok.
Depo farmasi saat ini melayani 554 kloter, 158 pos satelit, 11 sektor, apotek, dan ruang perawatan. Tenaga farmasi di depo berjumlah 4 orang, ditambah 7 orang TPK.
Meskipun menghadapi berbagai tantangan, petugas kesehatan di Arab Saudi berhasil menjalankan program distribusi obat haji dengan baik. Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.
