Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, meluncurkan Dashboard Gastrodiplomasi Indonesia sebagai bagian dari upaya diplomasi Indonesia yang menggunakan kuliner sebagai salah satu strategi soft power. Dalam acara peluncuran tersebut, Menlu menekankan pentingnya kolaborasi dari berbagai pihak untuk mempromosikan Gastronomi Indonesia sebagai bagian dari national branding. Dukungan juga datang dari Deputi Bidang Kreativitas Budaya dan Desain Kementerian Ekonomi Kreatif yang yakin dengan keberhasilan dashboard ini untuk memperkenalkan Gastronomi Indonesia ke dunia internasional.
Acara tersebut dihadiri oleh berbagai pejabat dari Kementerian Perdagangan, Kementerian UMKM, Kementerian Pariwisata, serta BUMN seperti Bank Mandiri, BNI, BSI, dan Garuda Indonesia. Para pakar kuliner seperti William Wongso serta beberapa asosiasi mitra gastrodiplomasi Indonesia juga turut hadir dalam acara tersebut. Dashboard Gastrodiplomasi Indonesia sendiri merupakan platform inisiatif Kemlu untuk membantu pelaku kuliner dalam negeri maupun Perwakilan RI di luar negeri dalam mengembangkan strategi gastrodiplomasi yang efektif.
Melalui visualisasi data restoran dan produk rempah serta bumbu Indonesia di luar negeri, dashboard ini diharapkan dapat mendukung diplomasi ekonomi dan memajukan kuliner sebagai aset soft power diplomasi Indonesia. Selain itu, dashboard ini juga mendukung program Indonesia Spice Up The World yang telah berlangsung sejak 2021. Berdasarkan hasil survei Kemlu pada Maret-Mei 2024, terdapat sebanyak 1.221 restoran Indonesia di luar negeri yang terdaftar. Dengan peluncuran Dashboard Gastrodiplomasi Indonesia, diharapkan Gastronomi Indonesia dapat semakin dikenal di kancah internasional.