Eropa dikenal sebagai benua dengan populasi umat Kristen dan Katolik terbanyak di dunia. Namun, sejumlah negara di Eropa memiliki sebaran populasi umat Islam terbesar.
Menurut World Atlas, meskipun umat Muslim umumnya merupakan kelompok minoritas di sebagian besar negara Eropa, mereka sekitar 5 persen dari total populasi Eropa. Pew Research Center juga memproyeksikan bahwa populasi Muslim di benua ini akan terus meningkat dalam beberapa dekade mendatang.
Proyeksi Pew Research Center menyatakan bahwa pada 2050, populasi Muslim di Eropa dapat mencapai 11,2 persen dari total populasi. Bahkan jika imigrasi dilarang, umat Islam masih akan mewakili 7,4 persen populasi Eropa pada tahun 2050.
Data menunjukkan bahwa antara 2010 hingga 2016, jumlah umat Islam di Eropa meningkat lebih dari 1 persen, dari 3,8 persen menjadi 4,9 persen. Fenomena ini disebabkan oleh imigrasi besar-besaran dan menetap untuk bekerja atau bersekolah. Selama periode tersebut, Eropa menerima sekitar 2,5 juta Muslim.
Selain imigrasi, usia relatif muda penduduk Muslim di Eropa juga menjadi faktor penting dalam pertumbuhan populasi Muslim. Pada tahun 2016, rata-rata usia umat Islam di Eropa adalah 30,4 tahun, sementara non-Muslim mencapai 43,8 tahun. Selain itu, perempuan Muslim rata-rata melahirkan lebih banyak anak dibandingkan dengan perempuan non-Muslim di Eropa.
Beberapa negara dengan populasi Muslim terbesar di Eropa adalah Prancis, Jerman, Britania Raya, Italia, Belanda, Spanyol, Belgia, Swedia, Bulgaria, dan Yunani. Prancis dan Jerman memimpin dalam hal jumlah penduduk Muslim, dengan masing-masing memiliki 5,7 juta dan 5 juta Muslim.
Pew Research Center juga mencatat bahwa Siprus adalah negara Uni Eropa dengan mayoritas penduduk Muslim, dengan 300 ribu penduduk Muslim atau sekitar 25,4 persen dari total populasi. Sebagian besar penduduk Muslim di Siprus adalah warga Siprus Turki.
Dengan pertumbuhan populasi Muslim yang terus meningkat, Eropa menjadi semakin beragam dari segi agama dan budaya. Sementara itu, perbedaan usia dan tingkat kelahiran antara umat Islam dan non-Muslim juga berpengaruh pada struktur demografi Eropa.