Psikopat adalah istilah yang sering digambarkan sebagai orang yang kejam, tidak memiliki empati, dan kekurangan perasaan. Namun, tidak semua psikopat memiliki perilaku seperti itu. Dalam terminologi kejiwaan, pola kekejaman yang sering dikaitkan dengan psikopat dikenal sebagai Antisocial Personality Disorder (APD).
Menurut American Psychiatric Association, APD merupakan gangguan perilaku dengan sifat tidak berperasaan dan tidak emosional untuk anak-anak berusia 12 tahun ke atas. Gangguan ini mencerminkan defisit interpersonal dan dapat dikaitkan dengan perilaku berbahaya.
Para peneliti telah mempelajari perilaku visual yang berbeda di antara penderita psikopati. Pada penelitian tahun 2018 terhadap 82 laki-laki dengan ciri-ciri psikopat interpersonal-afektif, ditemukan penurunan respons pupil mata ketika mereka diperlihatkan gambar-gambar negatif. Studi lain menemukan berkurangnya pelebaran pupil di antara psikopat ketika mereka mendengarkan suara-suara negatif.
Selain itu, orang dengan ciri-ciri psikopati menghabiskan lebih lama waktu untuk melihat foto emosi seperti rasa sakit dan rasa malu. Mereka juga melakukan lebih sedikit kontak mata dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki ciri-ciri psikopati.
Walau tidak ada ciri-ciri spesifik yang menjadi penanda ‘tatapan psikopat’, ada beberapa ciri umum yang diamati peneliti seperti sikap dingin, tidak adanya empati atau kasih sayang, mata lebar, berkedip lebih jarang, tatapan yang terasa mengancam, bagian hitam mata membesar, tatapan intens, dan kontak mata yang lebih lama.
Selain itu, sejumlah penelitian menunjukkan bahwa individu dengan psikopati menggunakan tatapan mata sebagai cara yang disengaja untuk mengendalikan dan mengintimidasi orang lain. Namun, asumsi bahwa semua individu dengan psikopati memiliki tatapan yang menakutkan adalah keliru.
