Kurma adalah makanan ikonik selama Ramadan dan dikenal sebagai sumber energi yang baik untuk menahan lapar selama puasa. Namun, banyak orang mungkin tidak menyadari bahwa Israel adalah salah satu negara terbesar dalam mengekspor kurma di dunia.
Namun, dengan masih berlangsungnya serangan Israel di Gaza, Palestina, serta gerakan boikot terhadap produk yang berasal dari atau mendukung Israel, masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati dalam memilih kurma yang mereka konsumsi.
Palestine Campaign mengimbau masyarakat untuk memeriksa label nama perusahaan yang mengekspor kurma asal Israel pada kemasan. Beberapa perusahaan pengekspor kurma Israel yang sebaiknya dihindari antara lain Hadiklaim, Mehadrin, Agrexco, Arava, Edom, dan MTex.
Sebagai informasi, Israel adalah salah satu pemain terbesar di pasar kurma global dan menjadi negara kedua dengan nilai ekspor kurma terbesar di dunia setelah Arab Saudi. Menurut laporan Statista, Israel memiliki nilai ekspor kurma lebih dari US$317 juta.
Israel memegang lebih dari 60% pangsa pasar global untuk kurma Medjool, jenis kurma unggulan, sehingga menjadi pengekspor kurma Medjool terbesar di dunia.
Untuk menghindari membeli kurma dari Israel, Palestine Campaign memberikan empat cara, yaitu memeriksa label kemasan saat membeli kurma, menghindari kurma yang berasal dari Israel atau pemukiman ilegal di Tepi Barat, memeriksa label Hadiklaim pada kurma, dan memeriksa label perusahaan yang mengekspor kurma dari Israel seperti Mehadrin, MTex, Edom, Agrexco, dan Arava.
Sebagai masyarakat Muslim di seluruh dunia, penting untuk memperhatikan asal-usul kurma yang dikonsumsi agar tidak sengaja mendukung Israel di tengah konflik yang sedang berlangsung di Palestina.