Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi melakukan peninjauan kesiapan panen di Kabupaten Blora dan Grobogan, Jawa Tengah, untuk memastikan pasokan pangan yang memadai guna menstabilkan harga beras di pasaran. Bayu mengatakan bahwa mereka telah melihat tanda-tanda awal panen di kawasan tersebut. Bersama Bupati Blora Arief Rohman, mereka meninjau hamparan persawahan di wilayah sentra produksi Blora dan Grobogan yang telah mulai panen atau akan segera panen dalam satu atau dua minggu ke depan.
Bayu juga menyebut bahwa Bulog bersama Pemda setempat memantau aktivitas di pusat penggilingan padi, CV Sumber Makmur Blora, yang menandakan bahwa panen sudah mulai berlangsung. Dengan mulai masuknya beras swasta ke pasar dengan harga sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET), diharapkan pasar beras dapat kembali normal. Langkah ini diharapkan bisa memberikan kepastian harga dan pasokan beras bagi masyarakat, serta mengurangi tekanan terhadap ketersediaan beras di pasaran.
Bayu menegaskan bahwa Bulog berkomitmen untuk terus memantau harga dan pasokan beras serta mengambil langkah-langkah strategis demi menjaga stabilitas pasar dan kesejahteraan masyarakat, termasuk melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Pemilik penggilingan CV Sumber Makmur Blora, Murdono, mengungkapkan bahwa mereka telah memiliki sekitar 100 ton beras premium siap dikirim ke ritel modern dan pasar tradisional dengan harga Rp13 ribu per kilogram, sesuai dengan HET. Mereka juga memiliki beras pecah kulit dan gabah siap olah dalam jumlah yang cukup untuk dipasarkan.
Artikel ini telah ditulis oleh Muhammad Harianto dan disunting oleh Ahmad Buchori.
