Kepala BPOM, Taruna Ikrar mengungkapkan bahwa BPOM telah menyiapkan langkah-langkah untuk mendukung industri kosmetik di Indonesia. Salah satu langkah yang dilakukan oleh BPOM adalah dalam hal promosi. Mereka telah membuat acara dan berharap agar Balai POM di seluruh Indonesia dapat mencontoh apa yang sudah dilakukan di Jakarta.
Langkah kedua yang disiapkan adalah mempercepat proses pemeriksaan bahan baku. Saat ini, proses pemeriksaan membutuhkan waktu hingga 300 hari kerja, namun BPOM berencana untuk mempercepat menjadi hanya 120 hari kerja. Bahkan, mereka memiliki ambisi untuk menjadikannya hanya 75 hari kerja saja.
Selain itu, BPOM juga tidak akan mengesampingkan keamanan produk kosmetik. Mereka memastikan bahwa pelaku usaha dapat melakukan pelatihan dan training di BPOM pusat maupun di balai di seluruh Indonesia. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa regulasi terpenuhi dan produk yang beredar aman dan legal.
Data BPOM menunjukkan bahwa dalam lima tahun terakhir, terdapat 519.746 izin edar kosmetika yang diterbitkan, dan 69% di antaranya adalah produk lokal. Industri kosmetik juga mengalami pertumbuhan sebesar 43% dalam tiga tahun terakhir, dengan kehadiran sekitar seribu perusahaan lokal dengan ekspor.
Bara Krishna Hasibuan, Staf Khusus Menteri Perdagangan, menjelaskan bahwa saat ini 80% bahan baku untuk produksi kosmetik masih diimpor. Oleh karena itu, diperlukan justifikasi dan kehati-hatian dalam menerapkan kebijakan proteksi untuk industri kosmetik.
Dengan langkah-langkah yang telah disiapkan oleh BPOM dan dukungan dari pemerintah, diharapkan bahwa industri kosmetik Indonesia dapat terus berkembang dan menghasilkan produk yang aman dan berkualitas untuk konsumen.
