BPJS Ketenagakerjaan mengungkapkan bahwa sebanyak 2,8 juta pekerja di Indonesia rentan masuk ke dalam kelompok miskin ekstrem jika tidak dilakukan langkah-langkah untuk memperkuat perlindungan. Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Anggoro Eko Cahyo menyatakan bahwa saat ini BPJS Kesehatan telah melindungi 39,2 juta pekerja di Indonesia, di mana 2,8 juta di antaranya merupakan pekerja rentan yang sangat berpotensi untuk terjerumus ke dalam kemiskinan ekstrem.
Anggoro menegaskan pentingnya perlindungan bagi pekerja rentan ini, karena mereka rentan untuk kembali terperosok ke dalam kemiskinan ekstrem. Salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk mempercepat penghapusan angka kemiskinan ekstrem di Indonesia adalah dengan mengoptimalisasi pelaksanaan jaminan sosial ketenagakerjaan bagi kelas masyarakat bawah, sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2021 dan Inpres Nomor 4 Tahun 2024.
BPJS Ketenagakerjaan telah memfokuskan strategi perluasan dalam menjangkau pekerja rentan melalui ekosistem desa, pasar, UMKM, e-commerce, dan sektor lainnya. Sejak tahun 2023, BPJS Ketenagakerjaan telah menyalurkan manfaat sebesar Rp90 triliun untuk 7,3 juta pekerja atau ahli waris, serta memberikan beasiswa pendidikan senilai Rp663 miliar kepada 160 ribu anak pekerja.
Ini adalah wujud dari komitmen negara untuk menjamin kesejahteraan masyarakat dan memastikan anak-anak pekerja dapat mengakses pendidikan dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan dapat membantu mengurangi angka kemiskinan ekstrem di Indonesia.
Referensi:
CNBC Indonesia
