BMKG Siap Terapkan Teknologi Modifikasi Cuaca untuk Mudik Lebaran
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) siap menerapkan teknologi modifikasi cuaca berbasis siaga atau standby on call sebagai upaya mitigasi cuaca ekstrem dan pengamanan arus mudik Lebaran 2024. Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, mengatakan bahwa daerah yang mengalami cuaca buruk akan mendapat perhatian dari Tim Mitigasi Cuaca (TMC) BMKG, terutama saat status tanggap darurat dinyatakan.
Keputusan tersebut diambil berdasarkan hasil rapat koordinasi lintas sektoral yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy. Menurutnya, penerapan TMC standby on call adalah salah satu langkah pemerintah untuk menjaga keamanan arus mudik Lebaran. Wilayah yang menjadi prioritas dalam penanganan cuaca ekstrem adalah Sumatera bagian selatan, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan Papua.
BMKG telah melakukan analisis cuaca yang memperkirakan terjadinya cuaca ekstrem dan gelombang tinggi selama arus mudik Lebaran. Pada fase pertama seminggu sebelum Lebaran, diperkirakan akan terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dan gelombang laut tinggi.
Pihak BMKG juga berharap agar pemerintah daerah dapat berkomunikasi secara aktif mengenai kebutuhan dan kondisi cuaca di daerah masing-masing. Selain itu, pemudik dan penyedia jasa angkutan juga diminta untuk memperhatikan informasi dan kondisi cuaca sebelum melakukan perjalanan.
Kementerian Perhubungan memprediksi bahwa jumlah pemudik Lebaran tahun ini diperkirakan mencapai 193,6 juta orang, meningkat dari tahun sebelumnya. Oleh karena itu, informasi dan kesiapsiagaan terhadap penanganan cuaca dan iklim menjadi sangat penting guna mengantisipasi dampak selama masa arus mudik, yang diprediksi akan terjadi pada tanggal 5-8 April 2024. Ayo, tetap waspada dan aman selama mudik Lebaran!