Pada Oktober 2019, pemerintah memberikan dana fasilitasi senilai Rp 50 juta per Kelompok Wanita Tani (KWT) di Kelurahan Patih Galung, Kecamatan Prabumulih Barat, Kota Prabumulih, Sumatera Selatan. Tri Ningsih membentuk KWT Kemuning dengan semangat untuk mengubah mindset tentang wanita tani. Tri terus belajar, baik secara otodidak maupun melalui pelatihan, untuk meningkatkan pengetahuannya dalam bidang pertanian organik.
Awalnya, Tri menanam aneka sayuran daun seperti kangkung dan bayam. Dengan kerja keras dan pengetahuan yang diperoleh, hasil panen pertama di lahan tersebut memberikan semangat bagi anggota yang lain untuk aktif. Selain menghemat biaya dengan menanam sayuran sendiri, KWT Kemuning juga mendapatkan penghasilan dari menjual sayuran ke warung-warung.
Keberhasilan dalam menanam sayuran, termasuk bawang merah di lahan polibag, menjadikan KWT Kemuning semakin berkembang dan memperluas lahan pertanian. Selain itu, KWT juga menghasilkan produk dari tanaman obat yang diolah menjadi minuman instan dan jamu.
Dengan dukungan dari Pertamina melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), KWT Kemuning berhasil mandiri dalam waktu singkat. Dukungan meliputi peningkatan kapasitas anggota, pelatihan pertanian organik, dan pemasaran produk. KWT Kemuning bahkan menjadi pusat pembelajaran bagi KWT lain di Kota Prabumulih.
Selain itu, KWT Kemuning juga aktif dalam Program Kampung Iklim untuk ketahanan pangan, menjaga lingkungan, dan mitigasi perubahan iklim. Semua keberhasilan ini merupakan hasil dari kerja keras, semangat, dan dukungan yang diberikan kepada KWT Kemuning.
