Kabupaten Kediri selalu menawarkan pesona wisata yang memikat. Salah satu tempat wisata religius yang terkenal di sana adalah area makam Gus Miek di Desa Ngadi, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri.
Gus Miek atau KH. Hamim Tohari Jazuli adalah pencetus jamaah Dzikrul Ghofilin dan semaan Alquran yang dikenal dengan Jantiko Mantab pada tahun 1984. Selain itu, beliau juga seorang hafidz Alquran. Tradisi semaan Alquran yang beliau wariskan masih terus dilestarikan hingga saat ini.
Gus Miek lahir pada 17 Agustus 1940 dan meninggal pada 5 Juni 1993. Beliau dimakamkan di Dusun Tambak, Desa Ngadi, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Di area pemakaman Aulia Gus Miek, juga terdapat tiga makam kuno yang merupakan tokoh penyebar agama Islam dari Istambul, Turki. Ketiga tokoh tersebut dimakamkan dalam satu area dengan Mbah Ageng makom, tokoh yang dipercaya sebagai orang yang membabat Desa Ngadi.
Ketiga makam tersebut adalah makam Syekh Maulana Abdul khodir Choiri bin Ismail Al Iskandariyah, Syekh Maulana Abdul Solid Al-Istanbuli, dan Syekh Maulana Muhammad Herman Areman. Usia makam tersebut diperkirakan lebih tua dari Wali Songo dan disejajarkan dengan makam Mbah Mujadil Kubro dari Troloyo, Mojokerto.
Setiap hari, makam Gus Miek selalu ramai dikunjungi oleh para peziarah dari berbagai daerah di Jawa Timur dan provinsi lain di Indonesia, bahkan dari luar negeri. Selama bulan Ramadan, jumlah peziarah semakin bertambah, mereka datang untuk mengirim doa dan mengaji Alquran di makam Gus Miek.
Berziarah ke Makam Gus Miek ini tidak dikenakan biaya, namun para pengunjung dianjurkan untuk menyumbang seikhlasnya untuk pengelolaan dan renovasi area makam.