Berita terbaru mengenai kondisi Pulau Piaynemo dan Pulau Gag di Raja Ampat yang diduga tercemar telah menjadi perbincangan hangat belakangan ini. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Ladahalia turut angkat bicara mengenai kontroversi ini, meminta masyarakat untuk bijak dalam menilai informasi yang beredar di media sosial. Bahlil menegaskan bahwa setelah meninjau langsung kondisi dua pulau tersebut, tidak ada kerusakan lingkungan yang signifikan terjadi.
Dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Bahlil memperlihatkan foto-foto yang diklaim sebagai hoaks, yang menunjukkan kerusakan dan gundulnya hutan di Pulau Piaynemo. Meskipun demikian, setelah melakukan pemantauan udara, Bahlil menyatakan bahwa terumbu karang dan laut di sekitar Pulau Piaynemo dan Pulau Gag dalam keadaan baik.
PT GAG Nikel, perusahaan tambang yang beroperasi di Pulau Gag juga mendapat sorotan terkait isu ini. Bahlil menegaskan bahwa perusahaan tersebut telah menjalankan usaha sesuai dengan dokumen analisis dampak lingkungan (amdal). Selain itu, Bahlil juga bertemu dengan warga setempat yang tinggal di Pulau Gag, menjelaskan bahwa PT GAG Nikel hanya membuka operasi tambang di sebagian kecil pulau dan telah melakukan reklamasi sebagian wilayah.
Sebagai respon atas aspirasi masyarakat setempat, pemerintah telah mencabut empat izin usaha pertambangan di luar Pulau Gag. Namun, PT GAG Nikel tetap diizinkan beroperasi karena telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Dengan demikian, kondisi Pulau Piaynemo dan Pulau Gag di Raja Ampat diharapkan tetap terjaga, tak tercemar, dan tetap menjadi tujuan pariwisata yang menarik di Indonesia.