Psikopat adalah istilah yang sering muncul dalam film-film thriller, menciptakan mitos dan ketakutan seputar mereka. Namun, psikopat sebenarnya bukan istilah resmi. Menurut Prakash Masand, seorang psikiater, psikopat adalah individu yang menunjukkan pola manipulasi dan kekerasan terhadap orang lain.
Para peneliti telah mempelajari perilaku visual yang berbeda di antara penderita psikopati. Ketika orang normal melihat sesuatu yang mengganggu, pupil mata mereka membesar, yang mencerminkan sistem saraf simpatik tubuh. Namun, penelitian pada 2018 menemukan bahwa penderita psikopat interpersonal-afektif menunjukkan penurunan respons pupil mata ketika mereka diperlihatkan gambar-gambar negatif.
Selain itu, orang dengan sifat psikopat menghabiskan lebih banyak waktu untuk melihat foto yang menunjukkan emosi seperti rasa sakit dan rasa malu. Mereka juga melakukan lebih sedikit kontak mata dibandingkan dengan orang yang tidak menderita psikopati.
Dr. Naomi Murphy, konsultan dan psikolog forensik, mengatakan bahwa penderita psikopati kadang-kadang menggunakan tatapan mata untuk mengendalikan dan mengintimidasi orang lain. Namun, bukan semua individu dengan psikopati memiliki tatapan yang menakutkan.
Beberapa ciri umum yang diamati peneliti pada tatapan psikopat termasuk sikap dingin tanpa empati, mata yang lebar dengan bagian putih yang lebih terlihat, jarang berkedip, tatapan mengancam, bagian hitam mata yang membesar, tatapan intens, dan kontak mata yang lebih lama.
Meskipun tidak ada ciri spesifik yang menjadi penanda ‘tatapan psikopat’, peneliti telah mengidentifikasi beberapa ciri umum yang dapat membantu mengenali psikopat.