Malam Senin (6/5), Museum Seni Metropolitan New York gemerlap dengan Met Gala 2024 yang mengusung tema “The Garden of Time”. Acara bergengsi ini kembali mencuri perhatian dunia fashion, seni, dan budaya dengan inspirasi dari karya JG Ballard dalam cerita pendek yang memukau.
Met Gala, sebuah perhelatan tahunan yang menjadi sorotan penting dalam dunia mode, kembali memukau dengan kehadiran selebriti dan tokoh terkemuka dunia. Mereka tidak hanya menampilkan gaya yang memesona, tetapi juga menghadirkan interpretasi kreatif terhadap tema, mulai dari motif bunga hingga konsep waktu dan sejarah.
Sejarah Met Gala bermula dari semangat penggalangan dana untuk Costume Institute di Metropolitan Museum of Art sejak tahun 1948. Namun, kehadiran Anna Wintour sebagai ketua pada tahun 1973 membuat acara ini semakin glamor dan eksklusif. Wintour memperkenalkan tema tahunan yang membuat Met Gala menjadi ajang yang lebih menarik dan inovatif setiap tahunnya.
Pada Met Gala 2024, pameran baru “Sleeping Beauties: Reawakening Fashion” dengan tema “The Garden of Time” akan menjadi sorotan utama. Lebih dari 250 barang langka termasuk desain ikonis dari Schiaparelli, Dior, dan Givenchy akan dipamerkan, mengusung lebih dari 400 tahun sejarah mode.
Pameran ini juga menggunakan teknologi untuk menghidupkan kembali pakaian bersejarah yang terlalu rapuh untuk dipakai. Melalui animasi video, proyeksi cahaya, kecerdasan buatan, CGI, dan bentuk stimulasi sensorik lainnya, pengunjung akan disuguhkan dengan pengalaman visual yang mengagumkan.
Andrew Bolton, Kurator Wendy Yu yang Bertanggung Jawab atas Institut Kostum, menjelaskan bahwa pameran ini akan dibagi menjadi tiga “zona” utama, yakni Tanah, Laut, dan Langit. Pameran ini dianggap sebagai sebuah penghargaan atas alam dan keindahan emosional dalam dunia mode.
Dengan tema yang memukau dan pameran yang menakjubkan, Met Gala bukan hanya ajang mode tetapi juga peristiwa budaya yang merayakan kreativitas, sejarah, dan keindahan dalam spektakel gemerlap di New York.
