Arab Saudi mengumumkan akan menangguhkan sementara penerbitan visa umrah, bisnis, dan kunjungan keluarga bagi warga negara dari 14 negara. Keputusan ini diambil untuk mengatasi masalah kepadatan dan keselamatan selama haji, dengan larangan berlaku hingga pertengahan Juni atau sesuai dengan berakhirnya ibadah haji.
Pemerintah Arab Saudi telah menegaskan bahwa tidak akan memberikan visa baru kepada warga negara dari negara-negara yang terkena larangan tersebut hingga setelah haji berakhir. Penangguhan visa ini akan berdampak bagi warga negara dari Aljazair, Bangladesh, Mesir, Ethiopia, India, Indonesia, Irak, Yordania, Maroko, Nigeria, Pakistan, Sudan, Tunisia, dan Yaman.
Data menunjukkan bahwa sejumlah orang dari negara-negara terlarang tersebut telah memasuki Arab Saudi dengan visa umrah atau visa lainnya tanpa mendaftar melalui jalur resmi, dan hal ini menyebabkan masalah kepadatan dan cuaca panas yang berdampak buruk, termasuk terhadap keselamatan jemaah. Kondisi ini juga mengakibatkan lebih dari 1.200 jemaah meninggal selama haji 2024.
Dalam upaya untuk mencegah tragedi lebih lanjut, pejabat Saudi memperketat peraturan visa dengan harapan dapat meminimalkan masalah keamanan dan logistik yang dihadapi oleh jemaah. Akses terbatas terhadap fasilitas dasar seperti penginapan, transportasi, dan perawatan kesehatan menjadi alasan utama di balik tindakan ini. Penangguhan penerbitan visa ini diharapkan dapat mengurangi risiko serta meningkatkan kondisi selama musim haji mendatang.