Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin memberikan apresiasi kepada Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) karena berhasil menurunkan angka stunting di Kabupaten Bogor, Kota Serang, dan Kabupaten Purbalingga. Tiga daerah ini dipilih sebagai proyek percontohan APINDO dalam upaya penurunan stunting di Indonesia.
Menkes Budi menyatakan keberhasilan partisipasi dunia usaha dalam menurunkan angka stunting di tiga daerah tersebut pada Diskusi Program “Gerakan Anak Sehat Kolaborasi Inklusif Pengusaha Indonesia Atasi Stunting” di Jakarta. Program GAS-KIPAS STUNTING yang diinisiasi oleh APINDO berfokus pada pencegahan stunting yang berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi.
Program ini menggunakan tiga pendekatan, di antaranya adalah peningkatan akses pangan, investasi dalam pendidikan dan kesehatan, serta penyuluhan dan kampanye. GAS-KIPAS STUNTING ditargetkan untuk mencapai lebih dari 150.000 penerima manfaat di lebih dari 1.000 Posyandu di seluruh Indonesia hingga tahun 2024.
Pada tahap awal, pilot project GAS-KIPAS STUNTING dilaksanakan di Kabupaten Bogor, Kota Serang, dan Kabupaten Purbalingga dengan melibatkan lebih dari 300 pejuang stunting. Program ini berhasil menurunkan kasus stunting di wilayah-wilayah tersebut dalam kurun waktu 4 bulan.
Ketua Umum APINDO, Shinta W. Kamdani, menegaskan pentingnya penanganan stunting sebagai prioritas utama. Ia menekankan bahwa APINDO tidak hanya memberikan anggaran, tetapi juga bekerja sama dengan pemerintah untuk lebih cepat menurunkan angka stunting di Indonesia.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI. Informasi lebih lanjut dapat diperoleh melalui nomor hotline Halo Kemenkes 1500-567 atau kontak melalui email [email protected].
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, juga turut memberikan informasi terkait keberhasilan program GAS-KIPAS STUNTING dalam menurunkan kasus stunting di beberapa wilayah di Indonesia.
