Sejumlah ahli medis menyatakan bahwa puasa memiliki dampak positif terhadap kesehatan tubuh. Selain itu, puasa juga membantu tubuh untuk detoksifikasi dan peremajaan organ.
Puasa Ramadan dapat memperbaiki masalah kronis sistem pencernaan, seperti GERD, asam lambung, sindrom iritasi usus besar, batu empedu, pankreatitis, hepatitis, dan sindrom malabsorpsi. Puasa memberikan waktu istirahat pada sistem pencernaan untuk flora normal dan sehat dapat bereplikasi, menjaga kesehatan organ pencernaan.
Selain itu, puasa juga memiliki efek positif terhadap kesehatan jantung, termasuk menurunkan tekanan darah, kadar kolesterol, meningkatkan sensitivitas insulin, dan membantu penurunan berat badan. Ahli endokrinologi juga menyebutkan bahwa puasa dapat membantu mengatur kadar gula darah, meningkatkan sensitivitas insulin, yang bermanfaat bagi penderita diabetes atau yang berisiko terkena penyakit tersebut.
Ahli kesehatan menyarankan untuk menghindari dampak buruk puasa dengan menjaga pola makan seimbang, membagi makanan menjadi porsi kecil setelah sarapan, menghindari makan berlebihan, minum banyak air, meningkatkan asupan serat, menjaga olahraga teratur, dan tidak merokok. Hal ini penting untuk menghindari gangguan pencernaan atau masalah kesehatan lainnya saat menjalani puasa.
