Anies Baswedan menilai Pilpres 2024 tidak dijalankan dengan bebas, jujur, dan adil. Pernyataan tersebut disampaikannya dalam pidato pembuka pada sidang perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi (MK).
Menurut Anies, Pilpres merupakan wujud tertinggi dari kedaulatan rakyat di mana setiap suara seharusnya dapat dihitung tanpa tekanan, ancaman, atau imbalan. Namun, Anies menyatakan bahwa Pilpres 2024 tidak dijalankan secara bebas, jujur, dan adil.
Anies menegaskan bahwa setiap proses pemilihan harus konsisten dengan prinsip kebebasan, keadilan, dan kejujuran agar dapat membangun proses demokrasi yang sehat, stabil, dan berkelanjutan. Pemilihan umum yang bebas, jujur, dan adil merupakan pilar yang memberi legitimasi kuat pada pemerintahan yang terpilih.
Namun, menurut Anies, dalam Pemilu 2024, terdapat kecurangan yang mencoreng demokrasi. Ia menyatakan bahwa serangkaian penyimpangan yang terjadi saat itu menunjukkan ketidakadilan dalam pemilihan.
Anies menekankan bahwa Pemilihan Umum yang seharusnya merupakan pengakuan atas hak dasar setiap warga negara dalam menentukan arah dan masa depan negara, namun kenyataannya tidak sesuai dengan harapan. Kecurangan yang terjadi dalam Pemilu 2024 menurut Anies harus menjadi sebuah pemikiran serius untuk menjaga demokrasi dan keadilan dalam pemilihan umum di masa depan.
