Musisi muda Bernadya Ribka Jayakusuma berhasil membuat lagu-lagunya populer di Indonesia melalui album terbaru “Sialnya, Hidup Harus Tetap Berjalan”. Lagu-lagu dalam album ini mengangkat kisah sakit hati akibat percintaan dan berhasil menyentuh hati banyak pendengarnya. Lagu-lagu Bernadya menjadi sangat populer di Spotify Indonesia, bahkan menjadi yang paling banyak didengar dalam satu hari.
Kehadiran karya Bernadya dan lagu-lagu dengan tema serupa didukung oleh kondisi politik yang membaik. Ini berbeda dengan masa lalu, seperti pada akhir tahun 1980-an ketika lagu-lagu sedih sering kali dilarang dan dibenci oleh pemerintah. Contohnya adalah lagu “Hati yang Luka” oleh Betharia Sonata, yang menggambarkan kisah kekerasan dalam rumah tangga.
Pada saat itu, Menteri Penerangan, Harmoko, melarang lagu-lagu seperti itu karena dianggap dapat mematahkan semangat pendengarnya. Menurutnya, lagu-lagu sedih dapat membuat masyarakat menjadi cengeng dan kurang produktif. Pelarangan lagu-lagu genre ini mempengaruhi industri musik Indonesia pada saat itu, meskipun lagu-lagu tersebut memiliki penjualan yang tinggi.
Meskipun demikian, larangan pemerintah tidak cukup efektif dalam menghentikan popularitas lagu-lagu sedih ini. Lagu-lagu dengan tema menyentuh hati tetap menjadi favorit masyarakat Indonesia hingga sekarang. Saat ini, banyak musisi Indonesia yang mengeluarkan lagu-lagu dengan tema serupa, termasuk Bernadya. Jika berada di era Soeharto, cerita para musisi ini mungkin akan berbeda.