Jalur Gaza, Palestina, kini dihadapkan pada ancaman kesehatan baru dengan munculnya penyakit polio setelah 25 tahun absen. Kementerian Kesehatan Gaza telah menetapkan daerah ini sebagai daerah epidemi polio dan mengkhawatirkan adanya kasus lain yang belum terdeteksi. Polio merupakan penyakit yang serius yang menyerang sistem saraf dan dapat menyebabkan kelumpuhan permanen terutama pada anak-anak di bawah usia lima tahun. Kurangnya fasilitas kesehatan yang memadai di Gaza semakin memperparah situasi.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) berencana meluncurkan kampanye vaksinasi polio dua tahap di Gaza untuk lebih dari 640.000 anak di bawah usia 10 tahun. Namun, pasukan Israel telah mengeluarkan perintah evakuasi kepada warga Gaza yang menjadi target vaksinasi sehingga pelaksanaan kampanye vaksinasi tertunda hingga ada akses dan jaminan keamanan yang jelas dari Israel.
Upaya vaksinasi polio di Gaza menjadi penting mengingat kondisi yang semakin memburuk di wilayah tersebut. UNICEF, WHO, UNRWA, dan mitra-mitranya telah mengirimkan 1,2 juta dosis vaksin polio tipe 2 ke Gaza dan kampanye vaksinasi ini akan menyasar lebih dari 640.000 anak. Mitra tersebut mengirimkan dana bantuan untuk membantu upaya vaksinasi di Gaza.
PBB dan mitra-mitranya menyerukan kepada masyarakat internasional untuk menekan Israel agar mengizinkan masuknya vaksin polio dan penyelenggaraan vaksinasi yang aman di Gaza. Tanpa tindakan segera, ratusan ribu anak di wilayah tersebut berada dalam bahaya besar akibat wabah polio. Dalam situasi yang semakin sulit, komunitas internasional harus segera bertindak untuk melindungi anak-anak di Gaza dari ancaman penyakit mematikan ini.
