Pesawat dilarang melewati atau mengudara di atas beberapa tempat di berbagai belahan dunia, termasuk Ka’bah. Larangan ini tidak disebabkan oleh Ka’bah sebagai medan magnet, seperti yang diklaim oleh beberapa asumsi. Pakar geofisika dan penerbangan sipil menegaskan bahwa alasan sebenarnya pesawat dilarang melewati Ka’bah adalah karena alasan ideologis dan penghormatan terhadap tempat suci umat Islam.
Persatuan Pilot Maskapai Nasional Prancis (SNPL) menyatakan bahwa larangan ini diberlakukan oleh otoritas Saudi untuk alasan penghormatan terhadap Ka’bah dan ideologis. Selain itu, larangan tersebut juga menjadi upaya untuk menjaga kenyamanan jamaah yang sedang beribadah di sekitar Ka’bah, karena suara bising pesawat dapat mengganggu konsentrasi mereka.
Menurut Otoritas Umum Penerbangan Sipil Arab Saudi (GACA), tidak ada yang diizinkan untuk mengoperasikan pesawat di atas atau di sekitar area yang akan dikunjungi atau dilalui oleh penjaga dua masjid suci, termasuk Ka’bah. Meskipun demikian, ada pengecualian di mana helikopter diizinkan untuk melewati Mekkah untuk memantau keamanan jamaah selama ibadah haji.
Peneliti geofisika menyatakan bahwa tidak ada anomali magnetik di Mekkah yang menjadikannya sebagai medan magnet yang mempengaruhi penerbangan. Medan magnet bumi berasal dari inti fluida di pusat Bumi, bukan dari lokasi tertentu seperti Mekkah. Anomali magnetik hanya mempengaruhi kinerja kompas, namun pesawat menggunakan sistem geolokasi modern untuk navigasi.
Dengan demikian, larangan penerbangan di atas Ka’bah bukan disebabkan oleh Ka’bah sebagai medan magnet, melainkan oleh alasan ideologis, penghormatan, dan kenyamanan jamaah yang sedang beribadah di sekitar tempat suci tersebut.
