27.3 C
Jakarta
Thursday, October 3, 2024

Alasan Mengapa Ngontrak Bisa Lebih Menguntungkan Daripada Membeli Rumah

Jakarta, CNBC Indonesia – Keputusan antara membeli rumah atau menyewa rumah adalah salah satu keputusan penting dalam hidup. Sebab hal ini mencakup rencana keuangan jangka panjang.

Baik menyewa atau membeli rumah dengan cara cicilan tentu memiliki keuntungan dan kerugiannya masing-masing. Meski begitu, menyewa rumah dalam jangka waktu yang panjang kerap diidentikkan dengan pemborosan.

Biasanya, menyewa rumah dalam jangka panjang sering dinilai pemborosan karena uang yang dihabiskan masuk ke dalam dompet orang lain, bukan untuk aset yang bisa dimiliki selamanya.

Melansir dari CNBC Make It, jutawan dan bintang Netflix How to Get Rich, Ramit Sethi mengatakan bahwa menyewa rumah sama sekali bukanlah pemborosan atau “buang-buang uang”.

“Anda mengeluarkan uang untuk tempat tinggal. Anda membayar pemilik properti untuk merawat tempat tinggal tersebut, mendapat kenyamanan, serta memperoleh fleksibilitas untuk dapat meninggalkan properti tersebut di akhir masa sewa,” kata Sethi.

Saat melihat rumah sebagai investasi, penyewa biasanya mengabaikan “biaya tersembunyi” dari memiliki properti di luar pembayaran kredit bulanan. Hal ini mencakup biaya pajak properti, asuransi, utilitas, biaya keamanan komplek, dan perbaikan. Pembayaran KPR juga disertai dengan bunga di awal yang seringkali tinggi selama beberapa tahun pertama pinjaman.

“Banyak orang mengatakan bahwa mereka tidak ingin membuang-buang uang untuk ngobtrak. Saya justru tidak ingin membuang uang untuk bunga KPR,” kata Sethi.

Menurut Sethi, seseorang tidak perlu memiliki rumah untuk membangun pundi-pundi kekayaan. Sethi mengaku bahwa ia justru memperoleh kekayaan saat menyewa rumah.

“Saya [justru] telah menghasilkan lebih banyak uang dengan menyewa daripada jika saya memiliki rumah,” ujar Sethi, merujuk pada investasi yang dilakukan dengan uang yang seharusnya dihabiskan untuk uang muka dan biaya tidak terlihat untuk unit yang mirip disewa.

Namun, Sethi juga menyebut bahwa hal itu bukan berarti membeli rumah tidak menjadi investasi yang baik. Terlebih, mengingat nilai rumah meningkat sebesar 85 persen sejak 2010.

Menurut Sethi, hal ini dapat menyebabkan orang berasumsi bahwa memiliki rumah adalah cara terbaik untuk membangun kekayaan, meskipun saham secara historis sebenarnya mengungguli harga rumah.

“Jika orang percaya bahwa kekurangan perumahan akan menyebabkan harga naik selama beberapa dekade, itu adalah “taruhan” yang sangat masuk akal,” ujar Sethi.

Namun, Anda juga perlu menghitung alternatif Anda. Berapa biaya untuk menyewa dan berinvestasi secara berbeda? Berapa banyak modal yang akan terikat dalam pembayaran uang muka? lanjutnya.

Selain itu, Sethi juga menyebut ada pertimbangan gaya hidup yang harus dipertimbangkan saat membeli rumah, seperti perkiraan untuk pindah dalam beberapa tahun, membutuhkan tempat yang lebih besar untuk keluarga, dan keinginan untuk pindah lingkungan.

Oleh karena itu, jika Anda memiliki pertimbangan-pertimbangan ini, menyewa mungkin lebih cocok karena membuat setiap pilihan tetap terbuka.

Berdasarkan pengalaman Sethi, pembeli rumah tidak selalu mempertimbangkan biaya peluang untuk memperoleh properti, terutama setelah memutuskan ingin memiliki rumah sendiri.

Membeli properti adalah salah satu keputusan terbesar dalam hidup. Maka dari itu, Sethi menyarankan pembeli untuk “menimbang angka-angka dengan hati-hati” sebelum membuat keputusan, termasuk biaya semu.

Source link

berita terkait

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe

Berita Terbaru