Kementerian Pendidikan Jepang berencana untuk membatasi dukungan biaya hidup bagi mahasiswa doktoral hanya untuk warga negara Jepang. Usulan ini muncul setelah debat parlemen terkait mahasiswa asing yang menerima lebih dari 39 persen dari hibah publik tersebut. Rencana tersebut akan menghapuskan akses bagi orang asing terhadap subsidi biaya hidup sebesar 1,8 juta yen hingga 2,4 juta yen per tahun pada tahun fiskal 2027, setelah mendapatkan persetujuan dari sebuah komite.
Data dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Sains dan Teknologi menunjukkan bahwa 39 persen dari 10.564 penerima subsidi pada tahun fiskal 2024 adalah mahasiswa asing, dengan warga negara China menyumbang sekitar 76 persen dari jumlah mahasiswa asing tersebut. Debat tentang masalah ini terjadi pada sesi parlemen bulan Maret yang diinisiasi oleh seorang anggota parlemen.
Program dukungan yang diluncurkan pemerintah pada tahun fiskal 2021 bertujuan untuk meningkatkan jumlah mahasiswa doktoral dengan menyokong biaya hidup dan penelitian mereka. Usulan yang diajukan pada rapat anggota panel menjelaskan bahwa perubahan ini bertujuan untuk meredakan kekhawatiran keuangan mahasiswa Jepang agar mereka dapat melanjutkan studi doktoral mereka. Namun, mahasiswa asing masih akan memenuhi syarat untuk mendapatkan dukungan penelitian hingga 1,1 juta yen di bawah program tersebut.