
Anthropic, melalui CEO-nya Dario Amodei, mempertimbangkan bahwa kecerdasan buatan (AI) memiliki potensi untuk menggantikan peran manusia dalam dunia kerja. Amodei mengakui bahwa teknologi AI tidak hanya merupakan terobosan canggih, tetapi juga dapat menjadi ancaman serius bagi pasar tenaga kerja, yang kemungkinan akan menyebabkan tingkat pengangguran yang tinggi.
Menurut Amodei, perkembangan AI telah mendorong perubahan dalam pasar tenaga kerja, dengan banyak pekerjaan yang kini mulai digantikan oleh teknologi AI. Data terbaru menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja tengah melemah lebih cepat dari perkiraan sebelumnya, dengan tingkat pengangguran yang mencapai puncak tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Meskipun belum dapat dipastikan apakah perlambatan ini secara langsung terkait dengan penggunaan AI.
Sebagai contoh, perusahaan seperti Apple telah mengalami tantangan dalam memenuhi standar kualitas AI, seperti Siri, yang berbasis AI. Penggunaan chatbot AI juga diketahui dapat berdampak negatif terhadap kesehatan mental. Dalam hal ini, Amodei sebelumnya telah memperingatkan bahwa AI berpotensi untuk menggantikan separuh lapangan pekerjaan serta meningkatkan tingkat pengangguran.
Amodei menekankan perlunya pemerintah terlibat dalam membantu masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang dibawa oleh AI, termasuk kemungkinan pengenaan pajak atas keuntungan perusahaan AI. Meskipun beberapa kritikus menilai peringatan Amodei sebagai strategi untuk meningkatkan citra pribadi atau posisi perusahaannya, Amodei menegaskan bahwa kekhawatiran terhadap AI tidak seharusnya diremehkan.
Dalam konteks perkembangan teknologi AI yang sangat cepat, Amodei merasa penting untuk memberikan peringatan kepada masyarakat tentang potensi dampaknya. Dia menyoroti bahwa skeptisisme terhadap kemampuan AI seringkali disebabkan oleh kurangnya pemahaman akan perkembangan teknologi saat ini. Sebagai langkah antisipatif, Amodei mengajukan bahwa dunia mungkin perlu mempersiapkan diri untuk adaptasi terhadap revolusi AI yang sedang berlangsung.