Plastik sangat umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari, tetapi sebuah studi yang dilakukan oleh tim peneliti dari Ocean Conservancy dan Universitas Toronto menemukan bahwa 88% sampel makanan alami mengandung partikel plastik. Sampel dari 16 jenis sumber protein, termasuk ayam, daging sapi, makanan laut, babi, tahu, dan tiga alternatif nabati, dianalisis dan ditemukan mengandung mikroplastik. Sampel ini dibeli dari dua supermarket dan satu toko kelontong di wilayah Portland, Oregon, AS.
Temuan ini mengindikasikan bahwa manusia kemungkinan mengonsumsi mikroplastik dalam pola makan apapun. Mikroplastik telah lama diketahui memiliki efek negatif terhadap kesehatan, dan penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa manusia rata-rata mengonsumsi mikroplastik setara dengan ukuran kartu kredit setiap minggunya.
Rekan penulis studi, Dr. Britta Baechler, menyatakan keprihatinannya atas polusi plastik ini, mengingat sampel makanan laut dan protein darat semuanya terkontaminasi plastik. Lebih lanjut, peneliti menemukan bahwa protein yang lebih banyak diproses cenderung mengandung mikroplastik dalam jumlah lebih tinggi daripada protein yang tidak diproses.
Mikroplastik yang masuk ke dalam tubuh manusia dapat mengakibatkan iritasi dan peradangan karena bersifat tidak dapat dicerna atau diserap tubuh, dan dapat mengendap di saluran pernapasan, saluran pencernaan, dan organ lainnya. Ini menjadi perhatian serius mengingat konsumsi makanan alami yang telah terkontaminasi mikroplastik dapat berdampak negatif pada kesehatan manusia.