Pasien dengan penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) terus bertambah. Penyakit jantung merupakan penyebab kematian kedua tertinggi di Indonesia. Menurut Global Burden of Desease dan Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) periode 2014-2019, penyakit jantung menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia.
Kondisi penumpukan plak lemak pada arteri atau aterosklerosis dapat merusak pembuluh darah dan organ jantung. Penumpukan plak yang berlebihan ini dapat menyumbat atau mempersempit pembuluh darah, menyebabkan serangan jantung, nyeri dada, angina, dan stroke. Ini dikenal sebagai penyakit arteri koroner dalam dunia medis.
Seorang ahli gizi dari RS Pusat Otak Nasional, Zulaikhah Atyas Permatasari, menjelaskan bahwa gaya hidup memainkan peran penting dalam manajemen faktor risiko kardiovaskuler. Menerapkan diet tinggi serat, konsumsi lemak sehat, dan antioksidan dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung.
Untuk menjaga kesehatan jantung, penting untuk rutin berolahraga, berhenti merokok, menjaga berat badan, dan mengurangi konsumsi garam. Mengonsumsi ikan minimal dua kali dalam seminggu dan menjalani diet mediterania juga dianjurkan. Diet mediterania didasarkan pada pola makan orang-orang Yunani dan Italia Selatan pada zaman dulu, yang menekankan pada konsumsi makanan utuh yang diproses seminimal mungkin, seperti biji-bijian, kacang-kacangan, buah-buahan, sayuran, polong-polongan, ikan, dan minyak zaitun ekstra virgin.
Dengan menjaga pola makan yang sehat dan gaya hidup yang aktif, Anda dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan pembuluh darah.