BMKG melaporkan bahwa telah terjadi 39 kali gempa susulan di Laut Barat Daya Bayah, Banten. Gempa-gempa tersebut terpusat pada kedalaman 10-23 kilometer Barat Daya Bayah, dengan magnitudo antara M2,8 – M5,1. Getaran gempa tersebut dirasakan di wilayah Surade, Tanjung Lesung, Pelabuhan Ratu, dan beberapa wilayah DKI Jakarta.
Daryono dari BMKG menjelaskan bahwa zona gempa dan susulannya berdekatan dengan pusat gempa merusak di Banten dan Jawa Barat pada tahun 1903. Meskipun gempa-gempa ini memiliki mekanisme pergerakan naik, namun gempa tersebut dianggap dangkal dan tidak berpotensi tsunami.
Badan Geologi juga menyoroti bahwa endapan kuarter dan batuan tersier yang mengalami pelapukan dapat memperkuat efek guncangan gempa di perairan selatan Banten. Guncangan gempa tersebut juga dirasakan di Sukabumi, Jawa Barat. Dengan kerawanan yang ada, Badan Geologi merekomendasikan agar bangunan di daerah tersebut harus dibangun dengan konstruksi tahan gempa dan dilengkapi dengan jalur evakuasi.
Kehati-hatian diperlukan mengingat kerawanan gempa yang ada di daerah tersebut.
