Lebanon mengajukan keluhan resmi kepada Dewan Keamanan PBB atas serangan berulang Israel terhadap misi penjaga perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL).
Pejabat Kantor Berita Nasional Lebanon menyatakan bahwa utusan Lebanon untuk PBB di New York telah mengajukan keluhan kepada Dewan Keamanan PBB dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres atas perintah Menteri Luar Negeri Abdullah Bou Habib.
Lebanon mengecam serangan Israel terhadap UNIFIL sebagai “preseden buruk dan pelanggaran nyata hukum internasional” yang membahayakan misi perdamaian tersebut. Lebanon mendesak tindakan tegas atas serangan tersebut dan menuntut pertanggungjawaban Israel untuk mencegah terulangnya serangan serupa.
Tank-tank Israel memasuki posisi UNIFIL pada hari Minggu, merupakan serangan terbaru dalam serangkaian pelanggaran dan serangan oleh militer Israel yang melukai beberapa pasukan penjaga perdamaian.
UNIFIL dibentuk pada tahun 1978 untuk membantu memulihkan perdamaian di kawasan tersebut dan memastikan penarikan Israel dari Lebanon. Israel melancarkan serangan udara besar-besaran di Lebanon sejak 23 September, menewaskan ribuan orang dan melukai ribuan lainnya.
Meskipun mendapat peringatan internasional tentang potensi perang regional di Timur Tengah, Israel terus melancarkan serangan terhadap Gaza dan Lebanon. Israel juga melakukan serangan darat di Lebanon pada 1 Oktober.
Sumber: Anadolu
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024
