Menahan bersin ternyata tidak disarankan karena dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan. Salah satu dampak yang perlu diwaspadai adalah pecahnya gendang telinga akibat menahan tekanan.
Bersin adalah aktivitas yang kuat karena dapat mengeluarkan tetesan lendir dari hidung dengan kecepatan hingga 100 mil atau sekitar 160 km per jam. Saat bersin, tubuh menghasilkan tekanan pada sistem pernapasan, termasuk sinus, rongga hidung, dan tenggorokan ke paru-paru.
Menahan bersin dapat meningkatkan tekanan di dalam sistem pernapasan hingga 5 hingga 24 kali lebih tinggi daripada tekanan yang disebabkan oleh bersin itu sendiri. Ini dapat menyebabkan potensi cedera yang serius, seperti:
1. Gendang telinga pecah: Menahan tekanan tinggi sebelum bersin dapat mengirim udara ke telinga dan menyebabkan gendang telinga pecah.
2. Infeksi telinga tengah: Pengalihan udara kembali ke telinga dari saluran hidung dapat membawa bakteri atau lendir yang terinfeksi.
3. Rusaknya pembuluh darah di mata, hidung, atau gendang telinga: Meningkatnya tekanan akibat menahan bersin dapat menyebabkan pembuluh darah pecah.
4. Cedera diafragma: Udara bertekanan yang terperangkap di diafragma dapat merusak paru-paru.
5. Cedera otak: Tekanan akibat menahan bersin berpotensi menyebabkan pecahnya aneurisma otak.
6. Kerusakan tenggorokan: Memecahkan bagian belakang tenggorokan karena menahan bersin bisa terjadi.
7. Tulang rusuk yang patah: Menahan bersin dapat menyebabkan patah tulang rusuk.
Maka dari itu, sebaiknya biarkan bersin terjadi secara alami tanpa ditahan. (hsy/hsy)