34 C
Jakarta
Thursday, November 7, 2024

Menularnya Tren Pengeluaran Berlebihan di Kalangan Anak Muda, Berikut Dampaknya

Tren doom spending mulai populer di kalangan anak muda. Fenomena ini menggambarkan perilaku konsumtif seseorang yang berbelanja secara impulsif sebagai pelarian dari rasa cemas atau stres. Tren doom spending semakin marak setelah pandemi COVID-19, dimana banyak orang menghadapi ketidakpastian masa depan dan mencari “kenikmatan sesaat” melalui belanja. Namun, doom spending dapat berdampak buruk secara finansial.

Doom spending adalah perilaku berbelanja berlebihan dan tidak terencana, dipicu oleh rasa cemas akan masa depan. Fenomena ini umumnya dialami oleh anak muda yang merasakan tekanan ekonomi, sosial, atau psikologis, dan memilih berbelanja sebagai pelarian untuk mendapatkan kepuasan sementara. Doom spending sering dilakukan tanpa perencanaan matang dan dapat menyebabkan pemborosan dan ketidakseimbangan keuangan pribadi.

Tren doom spending mulai marak sejak pandemi COVID-19, dimana ketidakpastian ekonomi, isolasi sosial, dan meningkatnya kecemasan akan masa depan mendorong banyak anak muda untuk mencari pelarian melalui belanja online. Promosi dan diskon besar-besaran di platform e-commerce serta gaya hidup mewah yang dipamerkan oleh influencer di media sosial turut memicu perilaku doom spending.

Doom spending dapat berdampak negatif pada keuangan dan kesehatan mental. Anak muda yang terjebak dalam tren ini sering kali berakhir dengan pengeluaran berlebihan, utang kartu kredit, dan tabungan yang menipis. Secara psikologis, doom spending dapat memperburuk kesehatan mental dengan memberikan kepuasan sementara namun diikuti oleh perasaan cemas, bersalah, atau penyesalan.

Untuk mengatasi tren doom spending, anak muda perlu lebih bijak dalam mengelola keuangan dan menemukan cara yang lebih sehat untuk mengatasi stres. Belanja impulsif sebagai pelarian dari rasa cemas atau stres dapat berdampak negatif secara finansial dan mental. Oleh karena itu, penting bagi anak muda untuk lebih bijak dalam mengelola keuangan dan mencari cara yang lebih sehat untuk mengatasi stres.

Source link

berita terkait

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe

Berita Terbaru