Generasi Z dan Milenial diketahui lebih rentan untuk cepat miskin karena kebiasaan “doom spending”. “Doom spending” adalah kecenderungan untuk menghabiskan uang secara impulsif untuk barang mewah dan liburan sebagai cara untuk mengatasi perasaan pesimis terkait ekonomi dan masa depan. Hal ini diungkapkan oleh Ylva Baeckstrom, seorang dosen senior keuangan, yang menyebut bahwa hal ini tidak sehat dan fatal.
Hasil survei yang dilakukan oleh Your Money CNBC menunjukkan bahwa sebagian besar Generasi Z dan Milenial merasa lebih buruk secara finansial daripada orang tua mereka. Baeckstrom menegaskan bahwa generasi saat ini adalah generasi pertama yang akan lebih miskin daripada orang tua mereka untuk waktu yang lama.
Salah satu alasan utama kebiasaan boros Generasi Z dan Milenial adalah rasa ingin melarikan diri dari tekanan dan ketidakpuasan terhadap pekerjaan atau kondisi ekonomi. Keberhasilan dalam menemukan kebahagiaan dalam pekerjaan dapat mengubah pola pikir dan kebiasaan boros.
Untuk mengatasi kebiasaan boros, Baeckstrom menyarankan untuk memahami hubungan dengan uang sejak masa kanak-kanak. Literasi keuangan dan pemahaman tentang nilai uang dapat membantu seseorang membuat keputusan yang lebih bijaksana terkait keuangan. Selain itu, kembali menggunakan uang tunai dan memperlambat proses belanja dapat membantu mengurangi kebiasaan belanja impulsif.
Dengan memahami akar masalah kebiasaan boros dan mengambil langkah-langkah untuk mengubah pola pikir terkait uang, Generasi Z dan Milenial dapat menghindari risiko menjadi lebih miskin daripada orang tua mereka.