Kekayaan dan kualitas seseorang dapat terlihat dari ekspresi wajahnya, berdasarkan sebuah studi yang dipublikasikan oleh Journal of Personality and Social Psychology pada tahun 2018. Menurut peneliti R-Thora Bjorsdottir, perbedaan dalam kekayaan seseorang dapat tercermin melalui wajah mereka.
Studi tersebut menemukan bahwa orang yang lebih kaya cenderung lebih bahagia dan kurang cemas dibandingkan dengan orang yang berjuang untuk memenuhi kebutuhan dasar. Dalam penelitian ini, 80 foto pria dan 80 foto wanita dengan ekspresi netral tanpa aksesoris dipilih, di mana 50% berasal dari kelas sosial atas dan 50% lainnya dari kelas pekerja.
Para subjek kemudian diminta untuk menebak kelas sosial dari orang-orang dalam foto tersebut. Hasilnya, sebanyak 68% dari mereka mampu menebak dengan benar, meskipun mereka tidak tahu bagaimana caranya. Bahkan ketika hanya melihat mata dan mulut seseorang, subjek masih dapat menebak dengan benar.
Peneliti menyimpulkan bahwa ini mungkin terjadi karena pola emosi yang terlihat pada wajah seseorang seiring waktu, di mana kontraksi otot tertentu dapat menyebabkan perubahan struktur wajah yang terlihat oleh orang lain. Persepsi kelas sosial berbasis wajah ini dapat memiliki konsekuensi penting, termasuk terkait dengan bias dan penilaian.
Meskipun demikian, kemampuan kebanyakan orang untuk menebak status sosial seseorang hanya dari ekspresi wajahnya juga dapat membawa konsekuensi negatif, seperti perlakuan yang lebih baik kepada orang yang terlihat ‘kaya’. Para peneliti berpendapat bahwa persepsi kelas sosial berbasis wajah ini dapat menjadi salah satu penyebab siklus kemiskinan.
Artikel ini sesuai laman CNBC Indonesia.
