26.7 C
Jakarta
Thursday, November 7, 2024

Ternyata Ini Raja Toko Kelontong di Dunia Bukan Warung Madura

Warung Madura, yang banyak dimiliki oleh warga etnis Madura, merupakan salah satu toko kelontong yang menjadi pilihan masyarakat Indonesia. Selain menyediakan kebutuhan sehari-hari dengan harga yang lebih murah daripada minimarket atau supermarket, warung Madura juga sering buka selama 24 jam sehingga bisa menjadi solusi dalam situasi darurat.

Namun, meskipun populer di Indonesia, warung Madura ternyata kalah dari Korea Selatan dalam hal jumlah toko kelontong. Menurut Asosiasi Industri Toko Serba Ada Korea, pada akhir 2023, total jumlah toko serba ada di Korea Selatan mencapai 55.200, artinya ada sekitar satu toko kelontong untuk setiap 950 juta penduduk di sana.

Korea Selatan memang dikenal dengan kepadatan toko kelontong yang tinggi, bahkan melebihi jumlah cabang McDonald’s di seluruh dunia. Hal ini membuat Korea Selatan menjadi negara dengan kepadatan toko kelontong tertinggi per kapita, mengungguli Jepang dan Taiwan.

Toko serba ada di Korea Selatan menonjol karena kepadatan yang luar biasa dan strategi inovatifnya. Mereka tidak hanya menawarkan makanan dan minuman, tetapi juga perlengkapan rumah tangga, layanan gaya hidup, dan berbagai layanan lainnya seperti pengisian daya baterai ponsel, pembayaran tagihan, penarikan uang tunai, dan lain sebagainya.

Berkembangnya toko kelontong di Korea Selatan juga dipengaruhi oleh urbanisasi dan perubahan gaya hidup masyarakat. Lebih dari 80% penduduk Korea Selatan tinggal di pusat kota dengan gaya hidup yang serba cepat. Selain itu, banyak penduduk lajang yang memilih untuk membatasi anggaran belanja mereka, memilih opsi belanja murah dan mudah di toko swalayan atau secara online.

Ditambah dengan pandemi Covid-19 yang mendorong masyarakat untuk lebih memesan barang secara online atau berbelanja di toko kelontong terdekat, industri toko serba ada di Korea Selatan mengalami peningkatan signifikan dalam pendapatan. Antara tahun 2010 dan 2021, pendapatan toko serba ada di Korea melonjak lebih dari empat kali lipat.

Media sosial juga memainkan peran penting dalam popularitas toko kelontong di Korea Selatan. Influencer sering mempromosikan produk-produk toko kelontong di platform online, menciptakan fenomena “Korean Wave” yang menjadi tren global.

Dengan berbagai inovasi dan strategi pemasaran yang cerdas, toko kelontong di Korea Selatan berhasil menarik minat masyarakat dan meraih kesuksesan yang besar.

Source link

berita terkait

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe

Berita Terbaru