Gangguan suasana hati dan stres merupakan masalah yang dapat mengganggu kehidupan sehari-hari. Salah satu cara untuk mengatasi masalah ini adalah dengan mengurangi konsumsi makanan olahan, termasuk sereal yang sering dijadikan menu sarapan.
Menurut Dr. Uma Naidoo, seorang direktur psikiatri nutrisi, gaya hidup, dan metabolik di Harvard, mengungkapkan bahwa mengurangi konsumsi makanan olahan dapat membantu mengurangi gejala gangguan suasana hati, menurunkan stres, meningkatkan energi, dan meringankan gangguan kognitif.
Makanan olahan diproduksi secara industri dan menggunakan bahan baku tanaman yang dimodifikasi secara genetik, seperti jagung, kedelai, dan gula. Makanan olahan seringkali menghilangkan nutrisi penting seperti vitamin, mineral, dan serat alami.
Makanan olahan juga mengandung bahan pengawet, bahan kimia, perasa buatan, pemanis, dan pewarna yang dapat merusak kesehatan fisik dan mental manusia. Konsumsi makanan olahan secara konsisten dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan, seperti diabetes, obesitas, depresi, dan kecemasan.
Sebagai contoh, sereal sarapan yang sering dianggap sebagai makanan sehat sebenarnya dapat menyebabkan lonjakan gula darah dan memicu kebiasaan makan camilan manis. Sarapan yang ideal seharusnya mengandung karbohidrat, lemak, dan protein seimbang untuk memberikan energi yang cukup sepanjang pagi.
Mengurangi konsumsi makanan olahan dan meningkatkan konsumsi makanan utuh dapat membantu mengurangi peradangan kronis, mengurangi risiko kekurangan nutrisi, dan meningkatkan kesehatan usus. Selain itu, hal ini juga dapat meningkatkan kebugaran mental melalui hubungan otak-usus dan mendukung kesehatan seluruh organ dalam tubuh serta metabolisme secara keseluruhan.