Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) menyatakan bahwa pemerintah akan meningkatkan kewaspadaan terkait penyakit cacar monyet atau Mpox setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan Mpox sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Menjadi Perhatian Internasional.
Plh. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI, dr. Yudhi Pramono, mengungkapkan bahwa pemerintah telah menetapkan Mpox sebagai Penyakit Emerging Tertentu Berpotensi Wabah. Dalam hal ini, pemerintah akan menguatkan pengawasan di pintu masuk dan keluar Indonesia, terutama terhadap orang, alat angkut, barang, dan lingkungan yang berasal dari negara yang terjangkit Mpox seperti Republik Demokratik Kongo dan negara-negara lain di Benua Afrika.
Selain itu, pemerintah juga akan melakukan skrining suhu dengan thermal scanner terhadap orang yang memasuki Indonesia. Pemantauan visual terhadap tanda atau gejala penyakit juga akan dilakukan untuk mencegah penyebaran kasus Mpox.
Data Kemenkes hingga Agustus 2024 menunjukkan bahwa total kasus Mpox di Indonesia telah mencapai 88 orang, yang merupakan akumulasi dari tahun 2023 hingga 2024. Kasus tertinggi terjadi pada tahun 2023 dengan 73 pasien terkonfirmasi, sedangkan pada tahun 2024 terdapat 14 kasus terkonfirmasi. Kasus Mpox tersebar di enam provinsi, dengan DKI Jakarta menjadi wilayah dengan jumlah kasus tertinggi (59 pasien), diikuti oleh Jawa Barat (13 pasien) dan Banten (9 pasien).
Kasus pertama Mpox di Indonesia terkonfirmasi pada 20 Agustus 2022, dan kasus terakhir dilaporkan pada minggu ke-23 tahun 2024. Sejumlah kasus Mpox di Indonesia memiliki sekuens virus MPXV yang berjenis Clade IIb, yang cenderung memiliki gejala ringan dan tingkat kematian rendah.
Pemerintah berkomitmen untuk terus meningkatkan surveilans, koordinasi, edukasi, dan pengawasan dalam upaya mengendalikan penyebaran Mpox di Indonesia.
Referensi:
https://cnbcindonesia.com/lifestyle/20240820170044-35-564897/wow-kdrt-hingga-masalah-uang-bikin-angka-perceraian-ri-meroket
