Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan hampir rampung, demikian disampaikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Kilang minyak ini dikelola oleh PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) sebagai bagian dari Subholding Refining & Petrochemical PT Pertamina (Persero).
Menurut Menteri ESDM, progres pembangunan proyek RDMP Balikpapan sudah mencapai 91%, namun masih memerlukan waktu untuk menyelesaikannya. Target penyelesaian proyek ini ditetapkan hingga September 2025.
Beberapa faktor yang mempengaruhi proyek ini termasuk dampak pandemi Covid-19 dan konflik geopolitik antara Rusia dan Ukraina. Meskipun demikian, proyek tetap berlanjut dengan penyelesaian beberapa unit produksi seperti Crude Distillation Unit (CDU) IV.
Proyek RDMP Balikpapan memiliki nilai investasi sebesar US$ 7,4 miliar atau setara dengan Rp 118,02 triliun. Dana ini berasal dari ekuitas sebesar US$ 4,3 miliar dan pinjaman sebesar US$ 3,1 miliar yang didukung oleh Export Credit Agency (ECA).
Salah satu tujuan utama proyek ini adalah meningkatkan kapasitas produksi kilang dari 260 ribu barel per hari menjadi 360 ribu barel per hari. Dengan penerapan teknologi baru, Kilang Balikpapan dapat menghasilkan bahan bakar dengan standar Euro V yang lebih ramah lingkungan.