Para peneliti telah membandingkan tingkat risiko cedera dalam berbagai cabang olahraga Olimpiade. Hasilnya menunjukkan bahwa BMX atau Bicycle Motocross adalah olahraga paling berbahaya, dengan tingkat cedera mencapai 34,38%. Di posisi kedua adalah taekwondo dengan hampir 30% atlet mengalami cedera, diikuti oleh sepak bola dengan tingkat cedera 27,19%.
Sementara itu, olahraga kano atau kayak mencatat tingkat cedera paling rendah, hanya 2,23% dari semua jenis kano. Menembak, mendayung, dan panahan juga termasuk dalam daftar olahraga Olimpiade yang relatif aman dengan tingkat cedera di bawah 4%.
Komite Olimpiade Internasional telah memperkenalkan sistem pengawasan cedera multi-olahraga sejak Olimpiade Beijing 2008. Data ini dikumpulkan dari British Journal of Sports Medicine (BJSM) dan diproses oleh para peneliti Casinority, mencakup rentang waktu dari Beijing 2008 hingga Tokyo 2020.
Olimpiade London 2012 mencatat tingkat cedera keseluruhan tertinggi, dengan 12,8% atlet dilaporkan mengalami cedera. Namun, olahraga kano/kayak tetap menjadi yang paling aman dengan tingkat cedera hanya 2,23%.
Kano/kayak, menembak, dan mendayung termasuk dalam daftar olahraga Olimpiade yang dianggap aman dengan tingkat cedera yang relatif rendah. Selain itu, tingkat cedera tertinggi terjadi pada olahraga BMX, taekwondo, dan sepak bola.
