Masyarakat Indonesia menyukai mengonsumsi telur karena harganya yang terjangkau dan kandungan protein hewani yang tinggi. Telur mengandung beragam nutrisi seperti vitamin A, protein, folat, vitamin D, vitamin B, lemak omega-3, zat besi, kalsium, zink, dan kalium. Meskipun mengandung kolesterol, efek konsumsi telur terhadap kenaikan kadar kolesterol darah dikatakan minim jika dibandingkan dengan lemak trans dan lemak jenuh.
Penelitian dari Harvard Medical School menemukan bahwa mengonsumsi satu telur sehari aman bagi kebanyakan orang. Di sisi lain, banyak kesalahpahaman seputar telur berasal dari fakta bahwa kuning telur mengandung lemak. Namun, bukti efek telur pada kolesterol darah dianggap tidak cukup, sehingga para ahli menyimpulkan bahwa telur aman dikonsumsi oleh penderita kolesterol tinggi.
Ada cara aman untuk mengonsumsi telur bagi penderita kolesterol, seperti memasak telur dengan cara direbus, mengombinasikannya dengan sayuran, menggunakan minyak yang stabil pada suhu tinggi, memilih telur dengan kualitas terbaik, dan tidak memasak telur terlalu matang. Studi menemukan bahwa mengonsumsi dua hingga empat telur setiap minggu dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, terutama pada orang dengan diabetes. Namun, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan hubungan ini.
Dengan demikian, meskipun ada pandangan yang berbeda-beda, penting untuk tetap memperhatikan pola makan secara keseluruhan dan konsultasikan dengan ahli gizi atau dokter jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu terkait dengan kolesterol.
