27.3 C
Jakarta
Thursday, November 7, 2024

Cek Tanda-tanda Kondisi Kesehatan dengan Jadwal BAB

Frekuensi buang air besar (BAB) dapat menjadi indikator kondisi kesehatan, terutama terkait dengan sistem pencernaan. Menurut sebuah studi terbaru, frekuensi BAB dapat memengaruhi mikrobioma usus dan risiko penyakit kronis.

Studi yang diterbitkan dalam jurnal Cell Reports Medicine menemukan bahwa bakteri usus yang mencerna serat cenderung berkembang pada orang yang buang air besar sekali atau dua kali sehari. Sementara itu, bakteri yang terkait dengan saluran pencernaan bagian atas atau fermentasi protein lebih banyak ditemukan pada orang yang mengalami diare atau sembelit.

Para peneliti juga menemukan bahwa orang yang lebih muda, wanita, dan peserta dengan indeks massa tubuh lebih rendah cenderung memiliki frekuensi buang air besar yang lebih jarang.

Selain frekuensi BAB, bentuk tinja juga dapat menjadi indikasi penyakit tertentu. Misalnya, tinja yang keras dan berbentuk seperti batu bisa menjadi tanda kurangnya konsumsi serat, yang kemungkinan mengindikasikan sembelit.

Jika tinja terlihat berminyak dan sulit dikeluarkan, itu bisa menjadi sinyal bahwa tubuh tidak mampu mencerna lemak dengan baik. Perubahan konsistensi tinja juga bisa disebabkan oleh infeksi, nutrisi tidak tercerna karena penyakit celiac, atau masalah pada pankreas seperti kanker pankreas atau pankreatitis.

Studi ini juga menyoroti bahwa banyak orang dengan penyakit kronis, seperti Parkinson dan penyakit ginjal kronis, melaporkan mengalami sembelit sebelum diagnosis mereka.

Berdasarkan temuan ini, penting untuk memperhatikan frekuensi dan bentuk tinja sebagai indikator kondisi kesehatan secara keseluruhan. Jika Anda mengalami perubahan yang signifikan dalam pola BAB Anda, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Source link

berita terkait

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe

Berita Terbaru