Pembicaraan Israel di Indonesia selalu menjadi bahan perdebatan yang hangat. Ini terkait dengan tindakan Israel yang merebut tanah Palestina sejak 1948. Mayoritas warga Indonesia mengecam tindakan Israel ini tapi juga mengakui prestasi yang dicapai oleh orang Yahudi sepanjang sejarah.
Orang Yahudi dikenal memiliki banyak prestasi positif, termasuk dalam bidang pendidikan dan ekonomi. Data menunjukkan bahwa sejumlah besar pemenang Nobel berasal dari kalangan Yahudi, seperti fisikawan Albert Einstein. Riset juga menunjukkan bahwa di Amerika Serikat, orang Yahudi cenderung lebih sukses secara ekonomi dan pendidikan dibanding kelompok lain.
Abdurrahman Wahid, atau Gus Dur, adalah salah satu tokoh di Indonesia yang memiliki pandangan positif terhadap bangsa Yahudi. Saat berkuliah di Baghdad, Irak, Gus Dur berteman dengan seorang Yahudi bernama Ramin yang sangat pintar dan berpengetahuan luas. Dari diskusi dengan Ramin, Gus Dur mulai melihat kelebihan orang Yahudi dalam berbagai aspek.
Gus Dur bahkan pernah mengusulkan agar warga Indonesia belajar dari semangat dan kesuksesan bangsa Yahudi. Dia juga memiliki niat untuk mengirim sarjana Indonesia ke Israel untuk mempelajari berbagai bidang yang lebih maju dibanding Indonesia. Meskipun niat tersebut tidak pernah terwujud karena mendapat protes, Gus Dur tetap menjadi pemimpin Indonesia yang berusaha membuka hubungan diplomatik dengan Israel.
Meskipun upaya Gus Dur untuk mendekatkan Indonesia dengan Israel tidak berhasil, dia percaya bahwa hal itu dapat meningkatkan posisi tawar Indonesia di Timur Tengah dan membantu mewujudkan perdamaian antara Israel dan Palestina. Gus Dur dianggap sebagai satu-satunya pemimpin Indonesia yang memiliki niat untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel.