Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) memberikan tanggapan terkait dengan tim medis yang memerlukan waktu satu menit lebih untuk memberikan pertolongan pertama kepada atlet bulu tangkis asal China, Zhang Zhi Jie. Menurut Menteri Kesehatan (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin, tim medis hanya mengikuti prosedur standar yang ditetapkan penyelenggara acara.
Budi menyatakan bahwa meskipun tim medis membutuhkan waktu lama untuk memberikan pertolongan pertama, mereka telah melakukan langkah yang tepat sesuai dengan gangguan jantung mendadak yang dialami oleh Zhang Zhi Jie. Budi juga menjelaskan pentingnya penanganan cepat terhadap pasien serangan jantung untuk meningkatkan kesempatan bertahan hidup.
Broto Happy dari Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) menyebutkan bahwa hasil pemeriksaan medis menunjukkan bahwa Zhang Zhi Jie mengalami henti jantung mendadak. Tim medis tidak diizinkan masuk ke lapangan sebelum mendapatkan persetujuan dari wasit turnamen sesuai dengan SOP dari Asosiasi Bulu Tangkis Dunia (BWF).
Zhang Zhi Jie meninggal dunia saat menghadapi Jepang dalam ajang Asia Junior Championships (AJC) 2024 di Yogyakarta. Peristiwa ini menimbulkan pertanyaan tentang kebijakan dan prosedur yang harus diperbarui untuk kebaikan dan keselamatan atlet di masa depan. PBSI akan mengajukan surat kepada BWF untuk meninjau kembali SOP yang ada.
Kasus ini menyoroti pentingnya penanganan cepat terhadap gangguan jantung dan perlunya kebijakan yang memungkinkan tim medis untuk bergerak dengan cepat dalam situasi darurat. Semua pihak terlibat diharapkan dapat belajar dari insiden ini untuk meningkatkan keselamatan atlet dalam kompetisi olahraga.