Cuti melahirkan adalah hak yang harus diberikan kepada pekerja perempuan untuk menjaga kesehatan ibu dan merawat bayi. Isu cuti hamil menjadi perbincangan setelah DPR RI mengesahkan Undang-Undang Kesetaraan Ibu dan Anak yang memberikan cuti melahirkan hingga enam bulan.
Meskipun Indonesia telah meningkatkan durasi cuti melahirkan menjadi enam bulan, masih kalah jauh dari negara-negara lain yang memberikan cuti hingga lebih dari satu tahun. Beberapa negara anggota OECD dengan durasi cuti melahirkan terlama adalah Finlandia (161 minggu), Hungaria (160 minggu), Turki (58,6 minggu), Jerman (58 minggu), Jepang (58 minggu), Swedia (55,7 minggu), Kanada (51 minggu), Denmark (50 minggu), Prancis (42 minggu), dan Inggris (39 minggu).
Sebuah laporan menunjukkan bahwa cuti keluarga berbayar dapat meningkatkan kebahagiaan dan kesejahteraan karyawan dan keluarganya. Orang tua yang tidak mendapatkan cuti berbayar, terutama setelah melahirkan, cenderung mengalami depresi, kesepian, dan stres. Kurangnya dukungan pemerintah dalam hal membesarkan anak dapat menyebabkan “kesenjangan kebahagiaan” bagi masyarakat.
Penelitian menunjukkan bahwa negara dengan dukungan pemerintah dalam bentuk cuti keluarga cenderung lebih bahagia dan sejahtera. Cuti keluarga berbayar minimal satu bulan bisa membantu orang tua membina hubungan keluarga yang lebih memuaskan.
