29.9 C
Jakarta
Saturday, September 21, 2024

Waspada! Gejala Virus Covid-19 Varian Baru FLiRT, Tetap Waspadai!

Virus Corona alias Covid-19 masih terus bermutasi hingga saat ini dan menyebabkan lonjakan kasus di sejumlah negara. Terbaru, para ahli menemukan Covid-19 varian FLiRT yang menyebabkan ledakan kasus di Amerika Serikat (AS).

Pada akhir Maret 2024 lalu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) melaporkan bahwa varian baru Covid-19, KP.2 yang merupakan salah satu ‘anggota keluarga’ FLiRT menyebabkan sekitar 4 persen kasus di AS. Kemudian pada Awal Mei, kasus KP.2 meningkat hingga mencakup sekitar 28 persen infeksi.

Mengutip dari Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health, KP.2 adalah salah satu dari beberapa varian yang disebut sebagai ‘FLiRT’ yang diambil dari nama teknis mutasinya. Berikut 4 fakta terkait Covid-19 varian FLiRT.

1. Apa Itu Covid-19 Varian FLiRT?
FLiRT adalah istilah yang digunakan para ahli untuk menggambarkan seluruh keluarga varian berbeda, termasuk KP.2 dari KP dan JN.1.7 dari JN yang mengalami rangkaian mutasi yang sama secara independen, yakni evolusi konvergen.
“Mereka semua merupakan keturunan varian JN.1 yang dominan di AS selama beberapa bulan terakhir,” ujar profesor mikrobiologi molekuler dan imunologi di Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health, Andy Pekosz.

Menurut data terbaru, CDC saat ini sedang mengawasi Covid-19 varian KP.2 dan KP.1.1 yang terkadang disebut FLiRT dalam pengawasan air limbah. Pengawasan ini dilakukan untuk memahami potensi dampaknya terhadap kesehatan masyarakat.

“Artinya, meskipun secara proporsional KP.2 merupakan varian yang paling dominan, ini tidak menyebabkan peningkatan infeksi karena penularan SARS-CoV-2 rendah,” lanjut CDC.

Menurut Prof. Pekosz, virus seperti SARS-CoV-2 memang sering bermutasi untuk menghindari pengenalan oleh antibodi dan meningkatkan kemampuan untuk menginfeksi sel tubuh manusia. Namun, ini merupakan siklus yang sudah familier terkait Covid-19.

2. Gejala Covid-19 Varian FLiRT
Hingga saat ini, masih belum ditemukan gejala khusus atau baru yang berkaitan erat dengan Covid-19 varian FLiRT. Namun, masa inkubasi varian ini disebut serupa dengan JN.1 dan varian Omicron sebelumnya, yakni lima hari atau lebih sebelum muncul gejala.

Menurut CDC, Covid-19 varian FLiRT memiliki gejala yang mirip dengan JN.1, yakni demam atau menggigil, batuk, sakit tenggorokan, hidung tersumbat atau meler, sakit kepala, sesak napas, kelelahan, kehilangan indra perasa dan penciuman, tubuh terasa kurang kesadaran, hingga gejala gastrointestinal seperti sakit perut, diare ringan, dan muntah.

Source link

berita terkait

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe

Berita Terbaru