Gangguan obsesif kompulsif atau OCD tidak hanya dialami oleh orang dewasa, tetapi juga oleh anak-anak. Gejala OCD pada anak mirip dengan gejala pada orang dewasa. OCD menyebabkan penderitanya terobsesi dan melakukan kegiatan berulang-ulang untuk mengurangi kecemasan, kekhawatiran, ketakutan, serta ketidaknyamanan.
Anak dengan OCD memiliki pikiran obsesif yang sulit dikontrol. Mereka menggunakan ritual kompulsif seperti mencuci tangan berulang kali untuk mengendalikan ketakutan. Perilaku kompulsif lainnya meliputi memeriksa berkali-kali, mengikuti aturan tata tertib yang ketat, menimbun benda, mengelompokkan benda, mengulang kata-kata atau suara, dan lain sebagainya.
Gejala OCD pada anak biasanya mudah didiagnosis karena terlihat dengan jelas. Ada dua tanda bahwa anak Anda mungkin menderita OCD. Pertama, anak terus merasa tidak aman dan khawatir terjadi hal buruk. Mereka bisa takut kuman, takut jatuh sakit, atau memiliki keterikatan yang berlebihan. Tanda kedua adalah anak membutuhkan kepastian bahwa mereka tidak menyakiti siapa pun dan sering bertanya tentang hal tersebut.
Jika Anda melihat tanda-tanda OCD pada anak Anda, segera konsultasikan dengan ahli psikolog anak untuk mendapatkan diagnosa dan penanganan yang tepat. Jangan mengabaikan gangguan ini karena OCD dapat mengganggu kehidupan sehari-hari dan perkembangan anak.
