Sebuah pertanyaan umum yang sering muncul saat Lebaran adalah: apakah kita boleh menikahi sepupu? Mayoritas jawaban atas pertanyaan tersebut biasanya berkaitan dengan aspek agama, yang sering kali memunculkan berbagai perdebatan.
Namun, jika dilihat dari sudut pandang sains, jawabannya sebenarnya boleh, namun tetap dengan syarat dan ketentuan berlaku.
Pada saat proses penciptaan manusia, terdapat dua gen (DNA) yang berbeda, gen dari ayah dan gen dari ibu. Menurut riset yang berjudul “Keeping it in the family”, perkawinan antara individu yang tidak memiliki hubungan kekerabatan akan menghasilkan keuntungan. Perbedaan materi genetik ini dapat mengurangi kemungkinan terjadinya penyakit.
Sebagai contoh, jika seorang ibu memiliki gen non-diabetes dan seorang ayah memiliki gen diabetes, maka bayi yang lahir memiliki kemungkinan kecil untuk mengalami diabetes karena adanya perbedaan genetik yang bisa mencegah penyakit tersebut muncul.
Keuntungan ini tidak akan didapatkan jika seseorang menikahi sepupu yang memiliki genetik serupa. Menurut laporan dari Business Insider yang berjudul “Is marrying your cousin actually dangerous?”, jika kedua individu memiliki genetik yang serupa, maka risiko melahirkan anak dengan kelainan akan menjadi lebih besar.
Menurut National Health Service (NHS) Inggris, pernikahan antara sepupu dapat meningkatkan risiko cacat lahir dari 3% menjadi 6%. Di Pakistan, banyak kasus kelainan genetik terjadi akibat pernikahan sedarah yang dipengaruhi oleh faktor agama dan paradigma kesukuan.
Dalam laporan Deutsche Welle disebutkan bahwa di Pakistan, mayoritas penduduknya menjalani pernikahan sedarah karena keyakinan agama dan tekanan sosial. Akibatnya, kasus kelainan genetik semakin meningkat di negara tersebut.
Dalam laporan Departemen Kesehatan Pakistan, terungkap bahwa terdapat ribuan keluarga di Pakistan yang mengalami kelainan genetik akibat pernikahan sedarah. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun menikahi sepupu tidak secara resmi dilarang dalam sains, risikonya tetap besar dan berbahaya.
Dengan melihat fakta-fakta di atas, dapat disimpulkan bahwa meskipun menikahi sepupu tidak dilarang secara ilmiah, namun risikonya sangat besar dan patut dipertimbangkan dengan baik sebelum mengambil keputusan.
