Sebuah mobil memiliki kapasitas dan bobot maksimal untuk mengangkut barang-barang dan kebutuhan Anda. Apa yang terjadi jika barang bawaan melebihi kapasitas maksimal? Apalagi perjalanan yang Anda lakukan adalah mudik untuk merayakan Idul Fitri dan bertemu dengan sanak saudara di kampung halaman.
Rifat Sungkar, seorang pereli nasional, memberikan beberapa tips mudik melalui pandangan pribadinya tentang kapasitas dan bobot maksimal sebuah mobil.
“Kita sering menganggap bahwa mobil yang kita gunakan sehari-hari, yang sudah menjadi bagian dari kehidupan kita, selalu siap untuk digunakan dalam perjalanan luar kota. Terlebih lagi jika mobil tersebut masih baru, hanya berusia satu atau dua tahun. Namun, perlu diingat bahwa perjalanan dalam kota dan luar kota memiliki perbedaan yang signifikan. Jadi, tidak dapat dianggap sama saja,” ungkap Rifat.
Barang bawaan merupakan hal penting yang perlu diperhatikan saat mudik. Seringkali, ketika kita ingin membawa sesuatu untuk keluarga di kampung atau sebaliknya, membawa oleh-oleh dari kampung untuk rekan atau kerabat di Jakarta, kita lupa akan kemampuan standar mobil yang kita gunakan.
“Jika suatu benda dibebani secara berlebihan, maka perilaku benda tersebut akan berubah. Konsep ini juga berlaku pada mobil kita. Mobil akan berperilaku berbeda saat melakukan pengereman, bermanuver, atau berinteraksi ketika membawa beban berlebihan,” jelas Rifat.
Selama perjalanan dan setelah menghadapi berbagai situasi dan kondisi jalan, Anda akan menyadari bahwa mobil memiliki karakteristik yang berbeda dengan penggunaan sehari-hari.
Rifat menambahkan bahwa perjalanan mudik dengan kapasitas dan bobot maksimal di kendaraan dapat mengubah agility atau kelincahan mobil. Untuk memastikan keselamatan dan menghindari bahaya, persiapan sebelum berangkat sangatlah penting.
Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah kondisi brake pad. Untuk mobil yang telah berusia dua atau tiga tahun, biasanya kondisi brake pad sudah mulai menurun dan perlu diperhatikan juga kampas remnya.
Ban mobil juga perlu diperiksa dengan baik. Saat mobil membawa beban berlebihan, performa ban tidak akan optimal.
“Ban memiliki tingkat elastisitas yang berbeda-beda dan tekanan angin yang sesuai sangat penting untuk mendekati performa terbaik ban dengan beban maksimal,” kata Rifat.
Rifat juga menekankan pentingnya persiapan diri sebagai pengemudi. Mengetahui cara menggunakan dongkrak, lokasi penyimpanan tongkat dongkrak, posisi jacking point, dan cara menurunkan ban serep adalah hal yang perlu diketahui sebelum berangkat.
“Pemahaman akan hal-hal ini sangatlah penting untuk mengantisipasi jika terjadi masalah di perjalanan. Pengemudi harus meluangkan waktu untuk mempelajari persiapan ini agar dapat mengatasi bermacam masalah yang mungkin terjadi,” tambah Rifat.
Dalam kesimpulannya, Rifat menekankan bahwa persiapan dan pemahaman akan kondisi mobil serta beban yang dibawa sangatlah penting untuk menjaga keselamatan selama perjalanan mudik. Menjaga kondisi sistem parts mobil, terutama brake pad dan ban, serta mengetahui cara mengatasi masalah yang mungkin terjadi dapat menghindari risiko kecelakaan di perjalanan mudik.
